Dalam sistem SI, 1 R = 2.58×10−4 C/kg. Dosis 500 R dalam 5 jam
berbahaya bagi manusia. Dalam keadaan atmosfer standar (kepadatan udara
~1.293 kg/m³) dan menggunakan energi ionisasi udara 36.16 J/C, akan
didapat 1 R ≈ 9.330 mGy, atau 1 Gy ≈ 107.2 R.
KAPAN PEMERIKSAAN RONTGEN DIPERLUKAN?
Rontgen cukup aman dilakukan pada anak, bahkan pada bayi jika memang diperlukan.
Teknologi rontgen sudah digunakan lebih dari satu abad yang lalu.
Tepatnya sejak 8 November 1890 ketika fisikawan terkemuka berkebangsaan
Jerman, Conrad Roentgen, menemukan sinar yang tidak dikenalinya, yang
kemudian diberi label sinar X. Sinar ini mampu menembus bagian tubuh
manusia, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memotret bagian-bagian dalam
tubuh. Berkat jasanya bagi dunia kedokteran, banyak nyawa bisa
diselamatkan, hingga ia mendapat penghargaan Nobel di tahun 1901.
Pada
prinsipnya sinar yang menembus tubuh ini perlu dipindahkan ke format
film agar bisa dilihat hasilnya. Seiring dengan kemajuan teknologi, kini
foto rontgen juga sudah bisa diproses secara digital tanpa film.
Sementara hasilnya bisa disimpan dalam bentuk CD atau bahkan dikirim ke
berbagai belahan dunia menggunakan teknologi e-mail.
PENYAKIT APA SAJA?
Perlu
diingat, sinar X yang digunakan untuk foto rontgen merupakan sinar yang
dapat menyebarkan radiasi. Meski demikian, manfaat yang didapat dari
teknologi ini lebih banyak ketimbang risikonya jika dilakukan dengan
benar. Itulah mengapa, bila dianggap perlu bayi yang baru lahir pun bisa
menjalani tindakan ini untuk menegakkan diagnosis ada tidaknya kelainan
dalam tubuhnya. Tindakan ini dilakukan semata-mata untuk
memudahkan
penatalaksaan selanjutnya. Akan tetapi harus diingat bahwa permintaan
foto rontgen harus berasal dari dokter yang menanganinya, apakah ada
indikasi, selain telah mempertimbangkan masak-masak manfaat dan
kerugiannya.
Contoh indikasi yang menjadi pertimbangan adalah:
* Sesak napas pada bayi.
Untuk memastikan ada tidaknya kelainan di toraksnya (rongga dada), dokter membutuhkan foto rontgen agar penanganannya tepat.
* Bayi muntah hijau terus-menerus.
Bila
dokter mencurigai muntahnya disebabkan sumbatan di saluran cerna, maka
pengambilan foto rontgen pun akan dilakukan. Pertimbangan dokter untuk
melakukan tindakan ini tidak semata-mata berdasarkan usia, melainkan
lebih pada risk and benefit alias risiko dan manfaatnya.
* Deteksi masalah pada tulang, paru-paru, usus, dan organ dalam lainnya .
Bagi
balita sampai kalangan dewasa, foto rontgen lazimnya dimanfaatkan untuk
mendeteksi masalah pada tulang, paru-paru, usus, dan organ dalam
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar