Ads 468x60px

LAPAROSKOPI

Laparoskopi adalah sebuah prosedur minimal invasif, yang hanya memerlukan sayatan minimal pada dinding perut (hanya 0,5 cm). Dengan prosedur ini masa pulih pasca operasi lebih cepat, masa rawat singkat, risiko perlengketan pasca operasi minimal dan pasien dapat kembali ke aktivitas normal lebih cepat.
Kasus apa saja yang bisa ditangani dengan laparoskopi?
Dalam bidang kebidanan dan kandungan cukup banyak kasus yang dapat ditangani, antara lain mioma (tumor jinak rahim), kista indung telur, hamil di luar kandungan, endometriosis (nyeri haid), infertilitas (sulit hamil), KB steril, perlengketan dalam perut, dan polikistik ovarium.
Bagaimana prosedur laparoskopi dilakukan?
Seperti layaknya operasi konvensional, laparoskopi tetap memerlukan pembiusan dan dilakukan di kamar operasi. Setelah pembiusan, dinding perut disayat pada daerah pusat/umbilikus sekitar 1 cm. Kemudian dimasukkan kamera kecil untuk melihat organ-organ didalam rongga perut. Setelah itu dibuat sayatan kedua dan ketiga pada dinding perut bagian bawah, sedikit diatas tulang pinggul, diameter 0,5 cm, untuk memasukkan alat-alat berupa ‘stik’ sebagai pengganti tangan dokter.
Berapa lama perawatan pasca laparoskopi?
Karena tindakan operasi yang minimal invasif, maka perawatan setelah operasi hanya satu hari saja (dengan catatan jika tidak terjadi komplikasi selama operasi).Dan setelah itu pasien dapat kembali beraktivitas normal.
Apa saja risiko prosedur ini dan berapa besar dibandingkan bedah konvensional?
Jenis risiko hampir sama dengan bedah konvensional (seperti perdarahan, infeksi dan cidera organ sekitar) tetapi dengan persiapan pra operasi yang baik, dan dilakukan oleh dokter ahli maka risiko ini sangat minimal dan lebih kecil dibanding bedah konvensional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text